Suara ANNAHDLAH UP - Bertempat di Kediaman allahu yarham AG. KH. Muh. Harisah AS, tanggal 28 Mei 2013 diadakan Tudang Sipulung antar alumni pesantren ANNAHDLAH UP. Kegiatan ini diadakan setelah ceramah takziah oleh AG. Prof. Dr. KH. Rafi Yunus Maratan. Kegiatan ini dipimpin oleh Pimpinan Pesantren ANNAHDLAH UP, Dr. H. Afifuddin LC, MA, serta didampingi oleh Ustadz Dr. H. Yusri Arsyad, LC, MA, Ustadz Syamsul Alam Usman, Ketua IAPAN (Ikatan Alumni Pesantren ANNAHDLAH), Dr. Firdaus HP, MA, Mantan Ketua IAPAN, H. Saenong Tebba Lc, mantan Sekretaris IAPAN, Firdaus Umar serta seluruh alumni mulai dari angkatan terdahulu hingga alumni tahun 2012.
Dalam arahannya, pimpinan pesantren ANNAHDLAH UP mengatakan bahwa ada tiga hal yang dihadapi ketika meninggalnya Rasulullah, yang pertama adalah orang-orang murtad, kedua orang yang mengaku nabi palsu serta adanya pemberontak terhadap khalifah. Semoga sepeninggal beliau (Gurutta'), tidak ada orang-orang murtad di ANNAHDLAH, tidak ada nabi palsu di ANNAHDLAH serta tak ada orang-orang yang memberontak di ANNAHDLAH.
Pada kesempatan itu, Dr. H. Afifudin juga mengutarakan sebuah keinginan untuk mengembangkan pesantren ANNAHDLAH UP bersama-bersama.
"Pesantren-pesantren di Jawa itu, mereka besar karena alumninya." Ungkap pimpinan pesantren ANNAHDLAH UP tersebut.
Pesantren ANNAHDLAH UP sudah berkembang sejak dahulu, sejak keinginan almarhum gurutta' membentuk majlis taklim Ashabul Kahfi. Menurut Dr. H. Afifuddin, Pengurusan pesantren itu bukan merupakan sebuah warisan tetapi sebuah amanah, sehingg pasti bedalah ketika kepengurusan tersebut ketika sebagai warisan atau sebagai amanah.
Dia pun menawarkan sebuah solusi menarik buat para jama'ah walaupun menurutnya masih sebuah rencana. Yaitu, akan dibuatnya rekening untuk mengumpulkan semua sumbangan alumni, sehingga lebih mensterilkan unsur-unsur riya sehingga dapat melatih kita untuk ikhlas.
Sedangkan menurut Ustadz Syamsul Alam Usman, "Pesantren itu merupakan sebuah kerajaan kecil yang harus dilanjutkan oleh anak-anaknya, dan alhamdulillah Gurutta "allah yarham" meninggalkan anak yang sangat pantas meneruskan pesantren"
Sambutan juga datang dari mantan sekretaris IAPAN, Firdaus Umar, Menurutnya, Bagaimanapun caranya, kita sama-sama memikirkan apa yang bisa kita berikan kepada pesantren Ini." Ungkap mantan Sekretaris Osis di angkatannya tersebut.
Selanjutnya ditambahkan oleh Dr. Yusri Arsyad, "Saya ingat perkataan ibnu taimiyyah, laa Budda liddiini min kittabin haadin wa hadiidin 'aashirin. Agama itu harus ada kitabnya dan besinya. kalau kita mau kaitkan dengan pesantre ini maka kita harus kencangkan anggotanya, kekompakannya serta semua hal-hal yang menunjang pesantren tersebut." Kata Ustadz yang selama ini membawakan pengajian kitab Bulughul Maram tersebut.
Acara "Tudang Sipulung" malam itu ditutup oleh ketua IAPAN, Dr. Firdaus HP, MA dengan melontarkan sebuah kegiatan pada bulan agustus mendatang, yaitu peringatan 100 hari AG. Drs. KH. Muh. Harisah AS dirangkaikan dengan reuni akbar alumni pesantren ANNAHDLAH UP, serta peluncuran Buku Biografi AG. Drs. KH. Muh. Harisah AS.
Berikut Susuna Panitia peringatan 100 hari Gurutta', Reuni Akbar & Peluncuran Buku Biografi Gurutta'...
Ketua Panitia : H. Badruzzaman Harisah LC
Sekretaris : Asrijal
Bendahara : Mukarramah
Seksi Publikasi : Muhammad Ilham
Pemutaran Film : Bisma dkk.
Dalam arahannya, pimpinan pesantren ANNAHDLAH UP mengatakan bahwa ada tiga hal yang dihadapi ketika meninggalnya Rasulullah, yang pertama adalah orang-orang murtad, kedua orang yang mengaku nabi palsu serta adanya pemberontak terhadap khalifah. Semoga sepeninggal beliau (Gurutta'), tidak ada orang-orang murtad di ANNAHDLAH, tidak ada nabi palsu di ANNAHDLAH serta tak ada orang-orang yang memberontak di ANNAHDLAH.
Pada kesempatan itu, Dr. H. Afifudin juga mengutarakan sebuah keinginan untuk mengembangkan pesantren ANNAHDLAH UP bersama-bersama.
"Pesantren-pesantren di Jawa itu, mereka besar karena alumninya." Ungkap pimpinan pesantren ANNAHDLAH UP tersebut.
Pesantren ANNAHDLAH UP sudah berkembang sejak dahulu, sejak keinginan almarhum gurutta' membentuk majlis taklim Ashabul Kahfi. Menurut Dr. H. Afifuddin, Pengurusan pesantren itu bukan merupakan sebuah warisan tetapi sebuah amanah, sehingg pasti bedalah ketika kepengurusan tersebut ketika sebagai warisan atau sebagai amanah.
Dia pun menawarkan sebuah solusi menarik buat para jama'ah walaupun menurutnya masih sebuah rencana. Yaitu, akan dibuatnya rekening untuk mengumpulkan semua sumbangan alumni, sehingga lebih mensterilkan unsur-unsur riya sehingga dapat melatih kita untuk ikhlas.
Sedangkan menurut Ustadz Syamsul Alam Usman, "Pesantren itu merupakan sebuah kerajaan kecil yang harus dilanjutkan oleh anak-anaknya, dan alhamdulillah Gurutta "allah yarham" meninggalkan anak yang sangat pantas meneruskan pesantren"
Sambutan juga datang dari mantan sekretaris IAPAN, Firdaus Umar, Menurutnya, Bagaimanapun caranya, kita sama-sama memikirkan apa yang bisa kita berikan kepada pesantren Ini." Ungkap mantan Sekretaris Osis di angkatannya tersebut.
Selanjutnya ditambahkan oleh Dr. Yusri Arsyad, "Saya ingat perkataan ibnu taimiyyah, laa Budda liddiini min kittabin haadin wa hadiidin 'aashirin. Agama itu harus ada kitabnya dan besinya. kalau kita mau kaitkan dengan pesantre ini maka kita harus kencangkan anggotanya, kekompakannya serta semua hal-hal yang menunjang pesantren tersebut." Kata Ustadz yang selama ini membawakan pengajian kitab Bulughul Maram tersebut.
Acara "Tudang Sipulung" malam itu ditutup oleh ketua IAPAN, Dr. Firdaus HP, MA dengan melontarkan sebuah kegiatan pada bulan agustus mendatang, yaitu peringatan 100 hari AG. Drs. KH. Muh. Harisah AS dirangkaikan dengan reuni akbar alumni pesantren ANNAHDLAH UP, serta peluncuran Buku Biografi AG. Drs. KH. Muh. Harisah AS.
Berikut Susuna Panitia peringatan 100 hari Gurutta', Reuni Akbar & Peluncuran Buku Biografi Gurutta'...
Ketua Panitia : H. Badruzzaman Harisah LC
Sekretaris : Asrijal
Bendahara : Mukarramah
Seksi Publikasi : Muhammad Ilham
Pemutaran Film : Bisma dkk.
0 comments:
Post a Comment