Suara An Nahdlah : Pengajian Kitab Kuning Sering disebut juga dengan kitab klasik atau kitab gundul. Pengajian ini umumnya merupakan ciri khas pesantren yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan santri mengenai khazanah ilmu-ilmu keislaman karya ulama-ulama terdahulu. Beragam tema dari kitab-kitab klasik dikaji. Concern utama dari kegiatan ini adalah memberikan panduan dan metode pengkajian yang efektif kepada para santri, agar nantinya juga dapat melakukan kajian secara mandiri atas beragam kitab-kitab klasik yang masyhur.
Pengajian kitab kuning ini sangat sulit kita temukan di masa-masa sekarang. Akan sangat sulit lagi mendengar suara-suara ulama dari mesjid ataupun sebuah surau. Di daerah-daerah yang telah menjadi kota besar khususnya, sudah jarang ditemukan kegiatan seperti ini. Pengajian kitab kuning seolah hilang dari peradaban.
Namun, jikalau kita masih ingin melihat atau menyaksikan kegiatan seperti ini, di sebuah wilayah di makassar, Sulawesi Selatan, tepatnya di dalam mesjid Nurul Ihsan Layang, Santri dan Santriwati Pesantren An Nahdlah sedang asyik mengikuti pengajian kitab kuning setiap setelah sholat maghrib sampai adzan isya berkumandang dan sehabis sholat shubuh sampai matahri mulai agak tinggi.
Suasana yang sangat dibutuhkan saat-saat sekarang ini. Sehingga bukan hanya santri-santriwati ataupun alumni pesantren An Nahdlah yang ingin mempertahankan ini, Namun masyarakat di wilayah ini juga sangat antusias untuk mengikuti dan mempertahankan pengajian kitab kuning seperti ini.
Pengajian kitab kuning di Pesantren An Nahdlah ini tidak sebatas membahas tentang akhirat atau pengetahuan agama saja, namun lebih dari itu di pengajian kitab kuning ini, kita bisa mendapatkan berbagai macam ilmu, mulai dari tentang Akhlak kita hidup di dunia ini sampai amalan-amalan yang baik untuk diamalkan juga di bahas dalam pengajian ini.
Untuk itulah, karena bukan hanya santri-santriwati yang merasakan ni'mat dari pengajian kitab kuning ini, akan tetapi masyarakat sekitar juga menikmatinya sehingga pengajian kitab kuning yang sangat berharga seperti ini masih di pertahankan di Pesantren An Nahdlah ini.
Pengajian kitab kuning ini sangat sulit kita temukan di masa-masa sekarang. Akan sangat sulit lagi mendengar suara-suara ulama dari mesjid ataupun sebuah surau. Di daerah-daerah yang telah menjadi kota besar khususnya, sudah jarang ditemukan kegiatan seperti ini. Pengajian kitab kuning seolah hilang dari peradaban.
Namun, jikalau kita masih ingin melihat atau menyaksikan kegiatan seperti ini, di sebuah wilayah di makassar, Sulawesi Selatan, tepatnya di dalam mesjid Nurul Ihsan Layang, Santri dan Santriwati Pesantren An Nahdlah sedang asyik mengikuti pengajian kitab kuning setiap setelah sholat maghrib sampai adzan isya berkumandang dan sehabis sholat shubuh sampai matahri mulai agak tinggi.
Suasana yang sangat dibutuhkan saat-saat sekarang ini. Sehingga bukan hanya santri-santriwati ataupun alumni pesantren An Nahdlah yang ingin mempertahankan ini, Namun masyarakat di wilayah ini juga sangat antusias untuk mengikuti dan mempertahankan pengajian kitab kuning seperti ini.
Pengajian kitab kuning di Pesantren An Nahdlah ini tidak sebatas membahas tentang akhirat atau pengetahuan agama saja, namun lebih dari itu di pengajian kitab kuning ini, kita bisa mendapatkan berbagai macam ilmu, mulai dari tentang Akhlak kita hidup di dunia ini sampai amalan-amalan yang baik untuk diamalkan juga di bahas dalam pengajian ini.
Untuk itulah, karena bukan hanya santri-santriwati yang merasakan ni'mat dari pengajian kitab kuning ini, akan tetapi masyarakat sekitar juga menikmatinya sehingga pengajian kitab kuning yang sangat berharga seperti ini masih di pertahankan di Pesantren An Nahdlah ini.
0 comments:
Post a Comment