Cikal bakal berdirinya Pesantrena annahdlah berawal dari upaya Gurutta Drs. KH Muh Harisah AS yang mengumpulkan anak-anak usia sekolah brjumlah 7 orang bertempat d kediamannya, pada tanggal 20 september1982, masing-masing: Afifuddin harisah, Usman Abdullah, Abd. rahman Roa, Abd. rahman bantam, Muh ridwan Oyo, sahabuddin, dan Zainal Abidin. Rata- rata mereka…adalah murid sekoalah dasa, tujuh orang tersebut di bina dengan memberikan pengajian kitab kuning dasar.
kegiatan tersebut menjadi awal berdirinya pesntren annahdlah, yakni dimuali dalam bentuk pengajian duduk bersila sejuamlah tujuh orang santri. dari jumlah tujuh orang sntri tersebut Gurutta menamai pengajian teresebut dengan nama majelis ta’lim ashabul kahfi. aktifitas pengajian tersebut mendapat perhatian masyarakat setempat.
Umar Usman salah satu pengurus pesantren annahdlah menuliskan……Di keheningan sepinya malam nan bertabur bintang yang penuh berkah, saat penanggalan hijriah 1420 H, yang bertepatan dengan tanggal 20 september 1982 M, dengan segala kerelaan dan keikhlasan dari hati yang suci dan penuh berkah rahmat daria Allah SWT terhadap diri seorang hamba yang bernama Drs KH Muh Harisah AS dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, d mulailah sebuah sistem pengajian dasar ilmu agama dalam keadaan duduk bersilah dengan pegangan kitab kuning dari tujuh orang santri yang msaih berada pada usia belia. pengajian tersebut di laksanakan di kediaman Gurutta, beralamat Jalana Tinumbu Lr. 149 No. 6A.
Berputar siang dan malam yang silih berganti dengan merangkak bagiakan penyuh dari detik ke mnit dengan tiada terasa dalam perjalannya. Tepatnya tanggal 10 Zulkaidah 1403 H seiring tanggal 20 agustus 1983 M, kembali Gurutta KH Muh Harisah dengansegala kerendahannya dengan mengayungkan langkah maju dengan rasa optimis, pengajian yang sama terwujud pula di dlam ruangan mesjid Quba Layang dngan sistem yang sama dari beberapa anak berusia remaja brsama para jama’ah msjid.
Pengajian ini kian hari bertambah hingga snatrinya mencapai ratusan, bukan hanya pelajr SD, SMP, SMA, bahkan juga berasal dari mahsiswa, sarjana, dan masyarakat sekitar mesjid Quba LAyang. Karena padatnya pengajian dengan sistem halqah ini,maka dibentuklah majelis ta’lim Assyafi’iyah dan tak lama kemudian pada tanggal4 januari 1985 dirubah namanya menjadi ANNAHDLAH artinya KEBANGKITAN atas restu dari gurutta al-allamah nasirus sunnah KH. Muh Nur.
Setahun kemudian peserta bertmabah banyak, maka dengan izin Allah pada tanggal 20 jani 1986 majelis ta’lim annahdlah resmi ditingkatkan menjadi lembaga pendidikan menjdi PESANTREN ANNAHDLAH denagan membka lembaga pendidikan formal yakni jenjang pendidikan tingakat tsanawiyah sederajat dgn SLTP, kemudian setahun berikutnay di buka lagi tingkat aliyah sederajt dengan SLTA.
Berkat hidayah dan keikhlasan pembina annahdlah dan berkat kerja sama antar pengurus dan masyarakat setempat sehingga jumlah santri semakin tahun semakin bertambah.
(Di kutip dari sejarah perkembangan pondok pesantren Annahdlah Makassar Dr. Firdaus MA)
0 comments:
Post a Comment